Minggu, 31 Agustus 2014

DATA TUTOR DAN KARYAWAN KOMUNITAS HOMESCHOOLING BINA MANDIRI BATAM


NO. NAMA L/P PENDIDIKAN JABATAN
1 D.S Sugeng Agung N, S.Pd L S1 Pembina Yayasan
2 L. Lias Rintoni, A.Md Kom P D3 Ketua Yayasan
3 Sri Hemawati, S.Psi. Psi P S1 Psikolog
4 Winsherly Tan, S.H P S1/ Kuliah Magister Hukum Kepala Sekolah Kesetaraan SD
5 Gita Ardillamariska, S.Pd P S1 Kepala Sekolah Kesetaraan SMP
6 Theresia Dana Hutami, S.S P S1 Koord. Bengkong
7 Surjati, A.Md Kom P D3 Koord. Radmila
8 Tunggul Wijanarko, S.Th L S1 Wali Kelas 6
9 Oscar Meinardo, S.H L S1 Wali Kelas 4
10 Matilda Tjundawan P Kuliah Wali Kelas 1,2, & 7
11 Gilbert Lianto L Kuliah Wali Kelas 9 & 10
12 Marlina Nainggolan P Kuliah Program Khusus
13 Fransiskus Ekarius L Kuliah Wali Kelas 11
14 Ratna Indah Kumalasari, S.T P S1 Duta Tutor
15 Elfrida Febriyanti L. Tobing P S1 Duta Tutor
16 Endah Purnami Rachmawati P S1 Duta Tutor
17 Junita Fransisca P SMK Tata Usaha
Baca SelengkapnyaDATA TUTOR DAN KARYAWAN KOMUNITAS HOMESCHOOLING BINA MANDIRI BATAM

Kamis, 28 Agustus 2014

TUTOR HSBM MENYUSUN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013

Kurikulum pendidikan di Indonesia memang selalu mengalami perkembangan dan perubahan dengan tujuan kemajuan kualitas pendidikan di Indonesia. Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Secara konseptual, kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat (Olivia, 1997:60). Pengertian tersebut menggambarkan posisi sesungguhnya kurikulum dalam sebuah proses pendidikan. Dalam sejarah kurikulum Indonesia telah berulang kali melakukan perubahan seperti :

  • Tahun 1947-Leer Plan (Rencana Pelajaran), 
  • Tahun 1952-Rencana Pelajaran Terurai, 
  • Tahun 1964-Rentjana Pendidikan, 
  • Tahun 1968-Kurikulum 1968, 
  • Tahun 1975-Kurikulum 1975, 
  • Tahun 1984-Kurikulum 1984, 
  • Tahun 1994 dan 1999-Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, 
  • Tahun 2004-Kurikulum Berbasis Kompetensi, 
  • Tahun 2006-Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 
  • Tahun 2013-Kurikulum 2013.
(sumber : http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-kurikulum-menurut-para-ahli.html)

Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang  mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu.

Kurikulum 2013 yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ini sejalan dengan visi Homeschooling Bina Mandiri yaitu "Menjadikan Homeschooling Bina Mandiri sebagai salah satu institusi pendidikan yang unggul dalam menyediakan serta menyelenggarakan program pendidikan alternative agar setiap pribadi dapat terampil, memiliki lifeskill, mandiri dan memiliki karakter yang kokoh sebagai penerus perjuangan bangsa" yang sejak lama telah dicetuskan oleh pendiri Homeschooling Bina Mandiri. Sebagai pelaksanaan terhadap kurikulum tersebut, tutor-tutor Homeschooling Bina Mandiri menyusun modul pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum 2013. Dengan adanya sistem pembelajaran menggunakan modul bagi peserta didik Paket A, Homeschooling Bina Mandiri merupakan satu-satunya Homeschooling di Batam yang menggunakan modul pembelajaran susunan tutor-tutornya. Sebagai pelopor, maka tidak akan dipungkiri Homeschooling Bina Mandiri telah menjadi percontohan bagi Homeschooling lainnya terutama di Batam.

Modul pembelajaran tersebut merupakan bahan ajar cetak yang dapat digunakan bagi peserta didik secara tutorial dan mandiri. Modul ini memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dikatakan adaptif karena dapat melakukan penyesuaian dengan cepat dan fleksibel terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Modul tersebut disusun berdasarkan setiap Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar  yang ada di dalam silabus kurikulum 2013 oleh tutor-tutor Homeschooling Bina Mandiri dengan mengembangkan indikatornya. (Gita.)



Kegiatan Belajar Pembelajaran yang Menyenangkan Menggunakan Modul

Kegiatan Belajar Pembelajaran yang Menyenangkan Menggunakan Modul

Kegiatan Belajar Pembelajaran yang Menyenangkan Menggunakan Modul




Baca SelengkapnyaTUTOR HSBM MENYUSUN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013

Selasa, 26 Agustus 2014

Tantangan Guru: Mengajar dan Mendidik Siswa dengan Karakter yang Berbeda-Beda

Kegiatan profesi seorang guru tidak terlepas dari mengajar dan mendidik. Diantara keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Menurut I. L. Pasaribu dan B. Simanjuntak (1983:7) mengemukakan bahwa mengajar adalah suatu kegiatan mengorganisasikan (mengatur) lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik, sehingga terjadi proses belajar didik. Mengajar merupakan suatu kegiatan yang disengaja yang dilakukan untuk membantu siswa dalam proses belajarnya. Seperti yang diungkapkan oleh Mohamad Ali (1985:12) bahwa mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar siswa dengan tujuan yang telah dirumuskan. sedangkan Menurut Sugianto, mendidik bukan hanya “Transfer of Knowledge” tetapi juga “Transfer of Value”. Dengan demikian pendidikan dapat menjadi helper bagi umat manusia. Menurut Wijanarko (2005:3) mendidik adalah menyampaikan pengajaran, norma-norma dan nilai-nilai hidup, aturan dan hukum. 

Maka dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah proses transfer ilmu dari guru ke peserta didik, sedangkan mendidik tidak hanya proses transfer ilmu melainkan diharapkan terjadinya perubahan yang lebih baik pada peserta didik tersebut baik dari segi kemampuan, pengetahuan, dan perkembangan tingkah laku. Salah satu faktor penentu sukses tidaknya proses mengajar dan mendidik yang dilakukan oleh guru salah satunya adalah pemahaman terhadap karakter setiap peserta didik yang dihadapai.

Menurut W.B. Saunders, (1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu. Gulo W, (1982: 29) menjabarkan bahwa karakter adalah kepribadian ditinjau  dari titik  tolak etis  atau  moral,  misalnya kejujuran seseorang, biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap. Kamisa, (1997: 281) mengungkapkan bahwa karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai kepribadian. Setiap anak memiliki karakter yang menjadi ciri khasnya dan setiap anak dengan karakternya memiliki penanganan yang berbeda. Maka hal tersebut menjadi tantangan besar bagi seorang guru, bagaimana guru tersebut memahami karakter setiap siswanya dan melalui pemahamannya berhasil dalam mengajar dan mendidik siswanya?

Komunitas Homeschooling Bina Mandiri

Dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru tidaklah mudah. Guru harus mampu memahami karakter setiap peserta didik yang berbeda. Oleh karena itu pendekatan dalam mengajarpun tidak cukup secara klasikal melainkan secara individual yang telah diterapkan di Homeschooling Bina Mandiri Batam. Dalam kegiatan pembelajaran, untuk mempermudah tutor menangani siswa secara individual, maka satu kelas dimaksimalkan hanya untuk 8 siswa. Siswa menjadi lebih mudah mengeksplorasi diri dan fokus dalam belajar. (Gita.)




Daftar Referensi:

http://panduanguru.com/pengertian-belajar-dan-mengajar/

http://hepimakassar.wordpress.com/2011/11/07/pengertian-pendidikan-mendidik-pembelajaran-mengajar/

http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-karakter.html
Baca SelengkapnyaTantangan Guru: Mengajar dan Mendidik Siswa dengan Karakter yang Berbeda-Beda

Minggu, 24 Agustus 2014

Karya Tulis Ilmiah Siswi HSBM, 20 Besar di Tingkat Nasional

Ririn begitulah sapaan akrab siswi kesetaraan Paket C Level 12 Homeschooling Bina Mandiri yang telah menoreh prestasi melalui karya tulis ilmiahnya yang berjudul "Letusan Gunung Kelud: Problematika Candi Borobudur" di tingkat Nasional yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah tentang Cagar Budaya Tahun 2014. Siswi yang memiliki kegemaran menulis dari kecil ini tidak hanya membawa nama Homeschooling Bina Mandiri di tingkat Nasional namun juga membawa harum nama Kota Batam. Dari ratusan jumlah peserta lomba karya tulis ini, Ririn merupakan satu-satunya peserta dari Batam dan salah satu dari dua peserta dari wilayah Sumatera yang lolos ke final ke dalam 25 besar.


Ririn di Hotel Dana, Surakarta

Berfoto bersama peserta lain

Gadis yang memiliki nama lengkap Katerina Fieschi Restu Rintoningtyas ini menjelaskan bahwa dalam karya tulisnya ia ingin meningkatkan kepedulian masyarakat sekitar dalam pelestarian cagar budaya daerah setempat. Dalam karya tulisnya pula ia menyinggung dampak letusan Gunung Kelud yang menyebabkan abu vulkanik menempel di dinding Candi Borobudur. Dampak dari debu vulkanik tersebut sangat berbahaya karena dapat merusak dinding Candi Borobudur. Namun upaya dari Pemerintah dan masyarakat sekitar hanya mampu mengatasinya dalam jangka waktu sementara sedangkan dilain waktu tidak mustahil jika gunung tersebut meletus kembali dan menyebarkan abu vulkaniknya di Candi Borobudur yang merupakan peninggalan sejarah agama Budha yang dibangun sekitar tahun 824 M. Candi borobudur merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia.

Banyak pengalaman dan pelajaran berharga yang didapat oleh siswi HSBM yang ahli dalam bernyanyi, bermain biola dan piano ini selama berada di Surakarta dimana final Karya Tulis tersebut diadakan pada tanggal 23-25 April 2014. Melalui keaktifannya dalam mengikuti kegiatan selama berada di Surakarta, Ririn mencuri perhatian juri dan panitia sehingga Ririn mendapatkan apresiasi yang begitu besar berupa penghargaan khusus.

Penghargaan Khusus

Mendapat Penghargaan Khusus

Memimpin Lagu Indonesia Raya

Selain Ririn, siswi HSBM yang juga meraih prestasi dibidang Karya Tulis Ilmiah yaitu Sabiena. Melalui karya tulisnya yang berjudul “AKSI KEKERASAN KAUM MUDA DALAM MENYAMPAIKAN PENDAPAT (PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI BUDAYA DEMOKRASI PADA KAUM MUDA)”, siswi kesetaraan Paket C Level 11 ini berhasil lolos ke dalam 20 besar karya tulis tingkat Nasional dari 1000 peserta yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional dengan tema “KAUM MUDA DAN BUDAYA DEMOKRASI” pada April 2014 lalu. 

Sungguh hal yang membanggakan dan perlu diketahui bahwa kedua siswi tersebut adalah peserta satu-satunya dari Homeschooling se-Indonesia. (Gita.)
Baca SelengkapnyaKarya Tulis Ilmiah Siswi HSBM, 20 Besar di Tingkat Nasional

Senin, 18 Agustus 2014

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-69 : Kemerdekaan melalui Pendidikan

Sering kali kita mendengar pertanyaan, "Apakah Indonesia sudah merdeka? Apakah kalian merasakan kemerdekaan Indonesia?". Hal tersebut dapat Anda jawab sendiri dengan melihat kenyataan yang ada di sekitar kita. Terlebih dahulu pahami makna merdeka yang sesungguhnya. Setiap orang memiliki persepsi sendiri tentang pengertian kemerdekaan, sehingga setiap kita menilai dengan sudut pandang berbeda "Apakah kita sudah merdeka?".

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merdeka adalah bebas (dari perhambatan, penjajahan, dsb). Tidak ada yang memungkiri bahwa Indonesia dikatakan merdeka dari penjajahan yang dulu membelenggu Indonesia selama berabad-abad lamanya, melalui perjuangan yang keras dan gigih kemerdekaan kita raih dan bukan merupakan hadiah dari pihak manapun.

Di era yang modern ini, kemerdekaan Indonesia sudah tidak hanya dikaitkan lagi dengan penjajahan. Sebagai seorang pendidik, penulis sangat memberi perhatian khusus pada kemerdekaan anak-anak Indonesia dalam kemerdekaan mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak tanpa perhambatan. Di Indonesia sendiri, mendapatkan pendidikan yang layak  merupakan suatu Hak Asasi Manusia yang tercantum dalam BAB XA tentang Hak Asasi Manusia. Dan juga merupakan salah satu hak dasar warga negara (citizen's right) pada BAB XIII tentang Pendidikan dan Kebudayaan dalam UUD 1945 setelah amandemen.

Pasal 28C ayat (1) menyatakan "Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia."

Pasal 31 ayat (1) menyatakan “Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.”
(sumber: http://www.leimena.org/id/page/v/750/kenali-hak-dan-tanggung-jawab-anda-hak-untuk-mendapat-pendidikan-4)
Hak-hak dasar itu adalah akibat logis dari dasar negara Pancasila yang dianut oleh bangsa Indonesia. Maka barulah merdeka jika seluruh rakyat Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak sebagaimana merupakan Hak Asasi Manusia mereka secara merata keseluruh Indonesia tanpa terkecuali. Bahkan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus maupun anak-anak yang memiliki kelebihan luar biasa.Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, kata kunci dari kemerdekaan saat ini ada di pendidikan (sumber: http://www.republika.co.id/berita/gempita-merdeka/news-merdeka/14/08/18/nagp7r-m-nuh-kemerdekaan-kata-kuncinya-di-pendidikan).
Untuk mewujudkan hal tersebut, seorang pendidik juga memiliki peran penting. Sebagai seorang pendidik, harusnya memahami etika profesi, tugas, dan kewajiban kita. Setiap hak peserta didik dalam mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang layakpun wajib kita hormati tanpa pilih kasih. Tidak hanya mengajar, sebagai penentu kualitas generasi muda bangsa, "mendidik" adalah tugas penting kita dalam membentuk karakter peserta didik yang sesuai dengan harapan bangsa agar mampu membawa Indonesia ke arah kemajuan yang lebih baik dan bersih.Itulah kemerdekaan yang menjadi mimpi seorang pendidik.
Setiap anak memiliki kesempatan untuk menjadi generasi bangsa yang cemerlang, memiliki masa depan cerah, mandiri, dan cerdas sehingga mampu berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, orang lain, serta bangsa dan negaranya. Demi mewujudkan pendidikan yang merata dan layak bagi anak tanpa terkecuali, pendidikan alternatif seperti HOMESCHOOLING dibutuhkan agar pendidikan merata dapat dirasakan oleh seluruh anak walau dengan keterbatasan atau bahkan kelebihan mereka.HOMESCHOOLING BINA MANDIRI BATAM merupakan pendidikan alternatif bagi peserta didik dengan tujuan membantu pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang layak dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.(Gita.)

Peserta didik dan tutor-tutor HSBM berfoto bersama pada kegiatan outing "Live in : Kampung Tua Tiangwangkang, Jembatan 1 Barelang"




Baca SelengkapnyaDIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-69 : Kemerdekaan melalui Pendidikan

Kamis, 14 Agustus 2014

Siswi-Siswi Homeschooling Bina Mandiri : Berpartisipasi dalam Lomba Puisi Tingkat SLTP se-Provinsi Kepri

3 Siswi dari Homeschooling Bina Mandiri Batam ikut menunjukkan kemampuan mereka dalam kegiatan lomba yang diadakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Kepri. Lomba tersebut diadakan di Gedung Aisah Sulaiman, Tanjung Pinang. Siswi-siswi berbakat dari Homeschooling sangat antusias dalam mengikuti kegiatan lomba ini.



Bagi mereka, mengikuti lomba puisi yang diadakan pada Selasa, 12 Agustus 2014 tersebut merupakan pengalaman pertama bagi mereka. Bahkan, mereka hanya memiliki satu hari untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti lomba tersebut. Namun, siswi-siswi Homeschooling tetap antusias dalam mengikuti lomba tersebut yang diikuti oleh 35 peserta. Dari 35 peserta tersebut 3 siswi-siswi dari Homeschooling ini merupakan satu-satunya peserta dari Batam.





Penampilan siswi-siswi dari Homeschooling ini sangat mendapat perhatian khusus dari panitia dan dewan juri karena keikutsertaan mereka yang memberi warna tersendiri dianatara seluruh peserta yang berasal dari SLTP formal. Ketiga dari siswi-siswi Homeschooling tersebutpun mendapat pujian dari dewan juri dikarenakan vokal dan penampilan yang sangat memukau apalagi ini merupakan pengalaman pertama mereka.Dewan juripun memberikan semangat agar terus mengikuti kegiatan lomba dilain kesempatan.(Gita.)



Baca SelengkapnyaSiswi-Siswi Homeschooling Bina Mandiri : Berpartisipasi dalam Lomba Puisi Tingkat SLTP se-Provinsi Kepri