Kamis, 28 Mei 2015

Liputan KCS TV di Komunitas Homeschooling Bina Mandiri

Hari ini (Jumat, 29 Mei 2015), Homeschooling Bina Mandiri Batam mendapat kunjungan liputan dari KCS TV Dinas Pendidikan Pemprov. Dalam kunjungannya, KCS TV meliput kegiatan belajar dan pembelajaran di HSBM. Kedatangan wartawan KCS TV disambut hangat oleh Ketua Yayasan Bina Mandiri, Ibu Oni yang mewakili Bapak Agung selaku Pembina Yayasan. Sebelumnya wartawan KCS TV telah menghubungi salah satu tutor HSBM untuk melakukan liputan di HSBM dan menemui Ibu Oni di acara Lomba Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) PAUDNI Kota Batam tahun 2015 pada hari Kamis kemarin. Melalui informasi yang juga didapat melalui internet, wartawan tersebut tertarik untuk meliput kegiatan belajar pembelajaran di HSBM yang merupakan Homeschooling pertama di Batam.

Liputan Di Kelas ABK

Wawancara dan Liputan dari KCS TV


Dalam liputannya wartawan KCS TV mengambil gambar kegiatan belajar Kesetaraan SD beserta kegiatan belajar pembelajaran siswa ABK di Komunitas Homeschooling Bina Mandiri Batam. Tidak lupa wartawan dari stasiun TV yang menayangkan kegiatan edukasi di Kepri tersebut mewawancarai Ibu Oni, Kepala Sekolah Kesetaraan SD Winsherly Tan, dan Kepala Sekolah Kesetaraan SMP Gita Ardillamariska. Dalam wawancaranya, wanita  berambut panjang yang merupakan wartawan KCS TV tersebut, menanyakan program, metode belajar, kegiatan, serta kurikulum yang digunakan di HSBM.

Wartawan KCS TV sedang mewawancarai Ibu Oni


Kunjungan dan liputan dari KCS TV merupakan hal yang baik. Melalui liputan pendidikan di Komunitas Homeschooling Bina Mandiri Batam yang nanti akan ditayangkan, semoga dapat memberi manfaat pengetahuan bagi masyarakat luas khususnya di Kepri.
Baca SelengkapnyaLiputan KCS TV di Komunitas Homeschooling Bina Mandiri

Rabu, 08 April 2015

Yuuk Cintai bahasa kita, Bahasa Indonesia

Bahasa secara umum memiliki fungsi besar dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Berdasarkan fungsinya secara umum, bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri, sebagai alat komunikasi, sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial, serta sebagai alat kontrol sosial. Menurut Steven Pinker [41–43] (dalam buku Robert Stocker dan Terry Bossomaier, 2013:18) bahasa adalah naluriah, kita terhubung dengan bahasa, bahasa adalah paduan dari kerja otak dan bahasa adalah jendela dari sifat manusia. Tanpa bahasa, manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain mengalami kesulitan untuk berinteraksi satu sama lain.
Sebagai bangsa Indonesia yang besar, kita harus bangga memiliki bahasa persatuan Indonesia. Bangsa Indonesia kaya akan berbagai kebudayaan daerah yang setiap daerahnya memiliki bahasa daerah berbeda-beda. Keragaman bahasa daerah di Indonesia terbukti dengan teridentifikasinya jumlah bahasa daerah di Indonesia sekitar lebih dari 746 bahasa daerah. Hal yang terjadi jika setiap orang menggunakan dan mengedepankan bahasa daerah masing-masing adalah sulitnya terwujud persatuan dan kesatuan Indonesia. Bersyukurlah Indonesia memiliki pemuda-pemudi pendahulu yang berpikir ke depan untuk menyatukan bangsa Indonesia melalui bahasa persatuan sebagaimana yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi : “Kami putra  dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
Dalam UUD RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Berdasarkan sumber-sumber tersebut, maka resmilah bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara (bahasa Resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia). Sebagai Bahasa Nasional kedudukan bahasa Indonesia berada diatas bahasa-bahasa daerah. Berdasarkan UU Republik Indonesia No. 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Bab III tentang Bahasa Negara Pasal 25 ayat (1) Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa. Dan ayat (2) Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan Nasional, lambang Identitas Nasional, alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan alat penghubung antarbudaya antardaerah. Selanjutnya sebagai bahasa Negara (Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia) dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan, bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Dijelaskan di atas fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional adalah sebagai lambang identitas nasional. Bukan sebuah kesalahan jika kita memahami dan memiliki kemampuan dalam berbahasa asing. Namun jadikanlah kemampuan berbahasa asing tersebut sebagai jembatan untuk memperkenalkan bahasa Indonesia secara luas ke dunia internasional. Hal tersebut menunjukkan kebanggaan kita menggunakan bahasa Indonesia di nasional dan internasional. Penggunaan bahasa Indonesia mampu memberikan efek positive bagi bangsa dan negara yaitu sebagai tanda pengenal dan pemersatu bangsa dimanapun berada. Juga melalui penggunaan bahasa Indonesia secara aktif dalam kondisi apapun dan dimanapun dengan baik dan benar, bahasa Indonesia akan mudah dikenal secara internasional. Sehingga bahasa Indonesia mampu menunjukkan lambang identitas nasional Indonesia tanpa perlu menunjukkan kartu identitas kebangsaan.
Dalam penggunaannya, gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah dan struktur serta pengucapan yang tepat. Berbicaralah menyeluruh menggunakan bahasa Indonesia terhadap sesama bangsa Indonesia. Tunjukkan pula jati diri kita melalui bahasa tersebut dengan perilaku berbahasa yang baik dan beretika sebagaimana secara keseluruhan telah dirangkum oleh dasar Negara kita yaitu Pancasila yang dalam setiap sila-silanya mengajarkan kita untuk menjadi bangsa yang beragama dan menghormati setiap perbedaan, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, bangsa yang bersatu dan kokoh, bijaksana dan bermusyawarah demi mufakat untuk kebaikan bersama, dan adil terhadap sesama hingga mampu menciptakan hubungan baik secara vertikal kepada Tuhan Yang Maha Esa serta secara horizontal kepada sesama manusia. Maka dari bahasa Indonesia yang digunakan dengan tepat oleh bangsa Indonesia inilah jati diri kita baik itu watak, sifat, tingkah laku, dan karakter tercermin.
Untuk memperkuat bahasa Indonesia di internasional, Indonesia memiliki kesempatan yang besar. Bahasa Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh jumlah penduduk Indonesia yang menduduki urutan keempat di dunia  yaitu sebanyak kurang lebih 240 juta dari 7,2 miliar penduduk dunia dan banyaknya peminat untuk mempelajari bahasa Indonesia di dunia. Di wilayah Asia Tenggara, bahasa Indonesia dijadikan bahasa kedua yang paling banyak digunakan setelah bahasa resmi utama dari beberapa negara tersebut salah satunya seperti di Vietnam yang telah meresmikannya sejak Desember 2007 dan bahasa Indonesia disejajarkan dengan Bahasa inggris, Perancis, dan Jepang yang meupakan bahasa kedua yang diprioritaskan. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa yang banyak dipelajari di dunia diantaranya adalah Australia, Jepang, Vietnam, Mesir, dan Italia.  Hal ini juga membuat bahasa Indonesia masuk ke dalam peringkat 10 besar bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Negara Australia sendiri sudah memasukkan pelajaran bahasa Indonesia ke dalam kurikulum di tingkat Sekolah Dasarnya. Beberapa universitas di Australia juga telah membuka jurusan bahasa atau sastra Indonesia sehingga Australia menjadi negara paling populer yang mengembangkan bahasa Indonesia. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari peran pemerintah yang sangat gigih dalam mengembangkan bahasa Indonesia di dunia internasional dalam rangka memperkuat bahasa Indonesia.
Jika dilihat pula dari posisi Indonesia yang strategis diapit oleh dua benua yaitu Australia dan Asia bahkan Indonesia memiliki dua Pulau yang berbatasan langsung dengan dua negara tetangga, posisi tersebut sangat menguntungkan kita untuk memberikan pengaruh yang lebih besar melalui bahasa Indonesia dalam hal positif. Jika penggunaan bahasa Indonesia secara maksimal dengan baik dan benar oleh seluruh penduduk Indonesia baik itu di daerah terpencil ataupun yang mudah terjangkau tentu bahasa Indonesia memiliki kekuatan di internasional.
Salah satu daerah yang strategis di Indonesia adalah Kota Batam yang berada di wilayah Provinsi Kepulauan Riau dan terletak sangat dekat dengan negara-negara di Asia Tenggara. Letak yang stategis dari Kota Batam, memungkinkan interaksi sosial yang lebih mudah dengan menggunakan berbagai media informasi di antara keduanya. Interaksi sosial ini dapat dimanfaatkan sebagai media untuk memperkuat bahasa Indonesia di internasional terutamanya di kawasan Asia Tenggara. -Essai oleh : Gita Ardillamariska-

Yuuk, cintai Bahasa Indonesia. (Githget)
Baca SelengkapnyaYuuk Cintai bahasa kita, Bahasa Indonesia

Winsherly Tan, Sosok Tutor Penuh Prestasi dan Semangat

Winsherly Tan, sosok Tutor Homeschooling Bina Mandiri yang ramah dan menyenangkan. Sudah mengajar dan mendidik di HSBM selama hampir 5 tahun, tidak membuatnya lelah ataupun bosan dengan profesi yang sekarang dilakoninya. Wajar dengan pengalaman, pengabdian dan keseriusan serta ketulusannya, sosok tutor teladan ini telah menjabat sebagai Kepala Koordinator Kesetaraan SD.

Sebagai mahasiswa S2 Hukum disebuah Universitas terbaik di Batam, banyak yang mempertanyakan keputusannya untuk menjadi seorang pengajar. Namun tidak ada satupun diantara orang-orang yang bertanya tersebut mampu meragukan semangatnya untuk mengabdi dan melayani anak-anak di HSBM. Tentu selama perjalanan karirnya, Winsherly menghadapi berbagai tantangan, suka, dan duka. Namun ketulusannya lah yang membuatnya bertahan hingga berkah yang tak terlihatpun mampu dirasainya.

Tidak hanya menjabat sebagai Kepala Koordinator Kesetaraan SD di HSBM, beliau juga kini menjabat sebagai Ketua Forum Kesetaraan Paket A se-Kota Batam. Namun di tengah-tengah keaktifannya di lingkungan Pendidikan non-formal, prestasi tutor teladan ini sebagai Mahasiswa juga sangat membanggakan. Sudah banyak kompetisi debat maupun karya tulis yang dimenanginya. Bahkan ilmu yang dimilikinya ini, tidak pelit untuk dibagikan kepada sesama tutor dan siswa-siswa di HSBM. Maka sosok tutor ini bukan hanya sebagai teman, guru, orang tua bagi keluarga HSBM, namun beliau juga merupakan sosok teladan dan motivator yang baik.


Salah satu Siswi HSBM (Nadhiya), menunjukkan koran berisi artikel tutor HSBM Winsherly Tan (Tribun Batam, Minggu, 5 April 2015)

Sukses terus untuk tutor kesayangan Homeschooling Bina Mandiri dan kita semua. (Githget)

Baca SelengkapnyaWinsherly Tan, Sosok Tutor Penuh Prestasi dan Semangat